Rabu, 13 Oktober 2010

Makalah tentang lingkungan sehat,bersih,hijau,&asri

Makalah

Tentang Lingkungan sehat,bersih,hijau&asri


               Ket. kelompok : Cici.Sri.Haryani
Sekr      Sekretaris        : Siti.Amanah.NR
             Anggota           : Siti.Apriliani
                                     : Eka.Tiara.Agustina
                                      : Paryati.Ningsih
           Nama Lembaga   :SMPN 1 Solokanjeruk
                Kelas             :VIII G



KATA PENGANTAR
Allhamdulillahirobil’alamin, kita panjatkan fuji dan syukur kehadirat Illahi Robbi, karena atas izin-Nyalah kami selaku siswi SMPN 1 Solokanjeruk bisa membuat makalah ini untuk membahas tentang kelestarian lingkungan, penghijauan dan makhluk hidup sejelas-jelasnya dan sebaik yang kami bisa.
Uraian materi dalam makalah ini sengaja dibuat dalam bentuk teks sederhana dengan maksud agar kami bisa mempelajari makalah ini secara mandiri dan aktif membacanya. Dan diharapkan siswa-siwi yang lain dapat membuat ringkasan dengan caranya sendiri sesuai kemampuan berfikirnya. Selanjutnya dapat mengkomunikasikan atau melaporkan hasil belajarnya kepada orang lain(guru, siswa lainnya) dalam bentuk lisan atau tertulis.
Akhirnya, atas nama Tim Penyusun makalah ini berharap semoga makalah yang kami buat dapat menambah khasanah dan pengetahuan siswa, serta kami mengucapkan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya makalah ini.


Tim Penyusun







I

DAFTAR ISI
Kata pengantar ……………………………………. I
Daftar Isi………………………………………… I I

Bab 1
Pendahuluan
A.  Latar belakang masalah……………………...1
B.Terjadinya berbagai macam penyakit yang di timbulkan
    Akibat…………………………………. 6
Bab 2
Kajian Teori………………………………. 8   
Bab 3
1.Profil lingkungan yang hijau dan sehat………….. 16
Bab 4
A.  Kesimpulan …………………………….... 18
B.Saran………………………………….... 18
Daftar Pustaka………………………………. III

II
BAB 1
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah
          Pencemaran lingkungan merupakan masalah kita bersama, yang semakin penting untuk diselesaikan, karena menyangkut keselamatan, kesehatan, dan kehidupan kita. Siapapun bisa berperan serta dalam menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, termasuk kita. Dimulai dari lingkungan yang terkecil, diri kita sendiri, sampai ke lingkungan yang lebih luas.
Permasalahan pencemaran lingkungan yang harus segera kita atasi bersama diantaranya pencemaran air tanah dan sungai, pencemaran udara perkotaan, kontaminasi tanah oleh sampah, hujan asam, perubahan iklim global, penipisan lapisan ozon, kontaminasi zat radioaktif, dan sebagainya. 
Untuk menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, tentunya kita harus mengetahui sumber pencemar, bagaimana proses pencemaran itu terjadi, dan bagaimana langkah penyelesaian pencemaran lingkungan itu sendiri.
Pencemar datang dari berbagai sumber dan memasuki udara, air dan tanah dengan berbagai cara. Pencemar udara terutama datang dari kendaraan bermotor, industri, dan pembakaran sampah. Pencemar udara dapat pula berasal dari aktivitas gunung berapi.
Pencemaran sungai dan air tanah terutama dari kegiatan domestik, industri, dan pertanian. Limbah cair domestik terutama berupa BOD, COD, dan zat organik. Limbah cair industri menghasilkan BOD, COD, zat organik, dan berbagai pencemar beracun. Limbah cair dari kegiatan pertanian terutama berupa nitrat dan fosfat.
Proses pencemaran dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung yaitu bahan pencemar tersebut langsung berdampak meracuni sehingga mengganggu kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan atau mengganggu keseimbangan ekologis baik air, udara maupun tanah. Proses tidak langsung, yaitu beberapa zat kimia bereaksi di udara, air maupun tanah, sehingga menyebabkan pencemaran. 
Pencemar ada yang langsung terasa dampaknya, misalnya berupa gangguan kesehatan langsung (penyakit akut), atau akan dirasakan setelah jangka waktu tertentu (penyakit kronis). Sebenarnya alam memiliki kemampuan sendiri untuk mengatasi pencemaran (self recovery), namun alam memiliki keterbatasan. Setelah batas itu terlampaui, maka pencemar akan berada di alam secara tetap atau terakumulasi dan kemudian berdampak pada manusia, material, hewan, tumbuhan dan ekosistem.

1



Masalah klasik yang sering timbul pada negara yang sedang berkembang adalah pencemaran lingkungan. Pada Tahun 70-an penduduk dunia dihadapkan 3 masalah besar, yaitu perlombaan senjata nuklir, ledakan penduduk dan pencemaran lingkungan. Dari 3 masalah besar tersebut, satu diantaranya runtuh seiring runtuhnya negara uni sovyet pada saat itu, tetapi kendala yang kita hadapi saat ini adalah ledakan penduduk dan pencemaran lingkungan. Ironisnya ledakan penduduk ini selalu diikuti dengan pencemaran lingkungan, artinya semakin banyak jumlah penduduk maka semakin rusak pulalah lingkungan kita.
Permasalahan Pencemaran Udara
Sedikitnya ada 6 point yang menjadi perhatian dalam masalah pencemaran udara. Yang membuat masalah pencemaran udara menjadi tetap lestari sampai sekarang di negeri kita. (sebenarnya saya bingung, masalah pencemaran udara di negeri kita ini memang “lestari” atau malah “dilestarikan” dan tentunya, menjadi PR bagi kita bersama, terutama pemerintah.
1. Pertumbuhan kegiatan sektor transportasi, industri, pembangkit tenaga, rumah tangga, yang semakin meningkat telah memberikan kontribusi kepada pencemaran udara, khusunya di kota-kota besar dan di sekitar kawasan industri.
2. Masih digunakan bahan bakar yang kurang ramah lingkungan seperti bahan bakar minyak atau batu bara dengan kadar sulfur tinggi, bahan bakar kendaraan bermotor seperti bensin yang masih mengandung zat timbel dan solar yang mengandung sulfur tinggi.
3. Belum semua industri memasang alat pengendalian pencemar udara untuk menurunkan beban pencemar udara seperti alat elektrostatikpresipitator, bag house filter, cyclonic duster, wet scrubber, dll.
4. Masih adanya emisi gas yang di buang ke udara tidak dilewatkan melalui cerobong.
5. Belum semua cerobong yang ada di industri dilengkapi dengan lubang sampling dan sarana pendukung sampling.
6. Belum semua cerobong dilakukan pengujian emisi secara berkala (sekurang-kurangnya setiap   6 bulan sekali).







2


Permasalahan Pencemaran Tanah
            Tanah merupakan bagian penting dalam menunjang kehidupan makhluk hidup dimuka bumi. Seperti kita ketahui rantai makanan bermula dari tumbuhan. Manusia, hewan hidup dari tumbuhan. Memang ada tumbuhan dan hewan yang hidup di laut, tetapi sebagian besar dari makanan kita berasal dari permukaan tanah. Oleh sebab itu, sudah menjaga kelestarian tanah sehingga tetap dapat mendukung kehidupan di muka bumi ini. Akan tetapi, sebagaimana halnya pencemaran air dan udara, pencemaran tanah dan udara pun akibat kegiatan manusia juga. Pencemaran tanah dapat di sebabkan limbah domestic, limbah industry, dan limbah pertanian.
A.Limbah domestic
            Limbah domestic dapat berasal dari daerah pemukiman penduduk; perdagangan/pasar/tempat usaha seperti hotel,rumah makan dll. Kelembagaan misalnya kantor-kantor pemerintahan dan swasta, dapat berupa limbah cair dan limbah padat.
1.       Limbah cair berupa;tinja, detergen, oli, cat,dll, jika meresap ke dalam tanah akan merusak kandungan air tanah bahkan dapat membunuh mikroorganisme di dalam tanah.
2.      Limbah cair yang merupakan hasil pengolahan dalam suatu proses produksi,misalnya sisa-sisa pengolahan industry pelapisan logam dan industry kimia lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom, arsen dan boron adalah zat-zat yang dihasilkan dari proses industry pelapisan loga.
B.Limbah industry
            Limbah industri berupa limbah padat yang merupakan hasil buangan industry berupa padatan, lumpur bubur yang berasal dari proses pengolahan. Misalnya, sisa pengolahan pabrik gula, pulp, kertas rayon, plywood, pengawetan buah, ikan, daging, dll.
C.Limbah Pertanian
            Limbah pertanian berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah/tanaman, misalnya pupuk dan pestisida pemberantas hama tanaman, misalnya DTT.
Permasalahan pencemaran air
            Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Kemanfaatan terbesar danau, sungi, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata.
Dalam PP No 20/1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air, pencemaran air di definisikan sebagai : “Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas dari air tersebut turun hingga batas tertentu yang menyebabkan air tidak berguna lagi sesuai dengan peruntukannya.(Pasal 1, angka 2).
3
Berdasarkan defisini dari pencemaran air, dapat diketahui bahwa penyebab pencemaran air  dapat berupa masuknya makhluk hidup, zat, energi ataupun komponen lain sehingga kualias air menurun dan air pun tercemar.
Banyak penyebab pencemaran air, tetapi secara umum dapat dikategorikan menjadi 2 (dua) yaitu sumber kontaminan langsung dan dan tidak langsung. Sumber langsung meliputi efluen yang keluar industri, TPA sampah, rumah tangga dan sebagainya. Sumber tak langsung adalah kontaminan yang memasuki badan air dari tanah, air tanah atau atmosfir berupa hujan. Pada dasarnya sumber pencemaran air berasal dari industri, rumah tangga (pemukiman) dan pertanian. Tanah dan air mengandung sisa dari aktifitas pertanian seperti pupuk dan pestisida. Kontaminan dari atmosfir juga berasal dari aktifitas manusia yaitu pencemaran udara yang menghasilkan hujan asam.
Selain itu pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristiyang berbeda-beda, seperti :
§  Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.
§  Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
§  Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berattoksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.
§  Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai seperti di sungai citarum

Bahan Buangan Padat
Bahan buangan padat adalah bahan buangan yang berbentuk padat, baik yang kasar maupun yang halus, misalnya sampah. Buangan tersebut bila dibuang ke air menjadi pencemaran dan akan menimbulkan pelarutan, pengendapan ataupun pembentukan koloidal.
a.Bahan buangan organik dan olahan bahan makanan
Bahan buangan organic umumnya berupa limbah yang dapat membusuk atau terdegradasi oleh mikroorganisme, sehingga bila dibuang ke perairan akan menaikkan populasi mikroorganisme.



4




b.Bahan buangan anorganik
Bahan buangan anorganik sukar didegradasi oleh mikroorganisme, umumnya adalah logam. Apabila masuk ke perairan, maka akan terjadi peningkatan jumlah ion logam dalam air. Bahan buangan anorganik ini biasanya berasal dari limbah industri yang melimbatkan unsur-unsur logam seperti timbal (Pb), Arsen (As), Magnesium (Mg), dll.
c.Bahan buangan cairan berminyak
Bahan buangan berminyak yang dibuang ke air lingkungan akan mengapung menutupi permukaan air. Jika bahan buangan minyak mengandung senyawa yang volatile, maka akan terjadi penguapan dan luas permukaan minyak yang menutupi permukaan air akan menyusut. Penyusutan minyak ini tergantung jenis minyak dan waktu. Lapisan minyak pada permukaan air dapat terdegradasi oleh mikroorganisme tertentu, tetapi membutuhkan waktu yang lama.
d.Bahan buangan berupa panas
Perubahan kecil pada temperatur air lingkungan bukan saja dapat menghalau ikan atau spesies lainnya, namun juga akan mempercepat proses biologis pada tumbuhan dan hewan bahkan akan menurunkan tingkat oksigen dalam air. Akibatnya akan terjadi kematian pada ikan atau akan terjadi kerusakan ekosistem.                                                                                                             
e.Bahan buangan zat kimia
Bahan buangan zat kimia banyak ragamnya, tetapi dalam bahan pencemaran air ini akan dikelompokkan menjadi :
1.       Sabun (deterjen, sampo dan bahan pembersih lainnya),
2.      Bahan pemberantas hama (insektisida),
3.      Zat warna kimia,
4.      Zat radioaktif.

DAMPAK PENCEMARAN AIR DI LINGKUNGAN SEKITAR
Pencemaran air berdampak luas, misalnya dapat meracuni sumber air minum, meracuni makanan hewan, ketidakseimbangan ekosistem sungai dan danau, pengrusakan hutan akibat hujan asam, dan sebagainya. Di badan air, sungai dan danau, nitrogen dan fosfat (dari kegiatan pertanian) telah menyebabkan pertumbuhan tanaman air yang di luar kendali (eutrofikasi berlebihan). Ledakan pertumbuhan ini menyebabkan oksigen, yang seharusnya digunakan bersama oleh seluruh hewan/tumbuhan air, menjadi berkurang. Ketika tanaman air tersebut mati, dekomposisi mereka menyedot lebih banyak oksigen. Sebagai akibatnya, ikan akan mati, dan aktivitas bakteri menurun.
5
B.Terjadinya berbagai macam penyakit yang ditimbulkan akibat…..
Sumber Pencemaran Udara
Ada 2 kategori sumber pencemar udara :
1. Sumber Bergerak :
Seperti Kendaraan bermotor, kereta api, kapal laut, pesawat terbang.
2. Sumber Tidak bergerak :
Yaitu Industri, pembangkit tenaga listrik, rumah tangga, dan kebakaran hutan dan lahan.
Untuk pencemaran udara di daerah perkotaan dan sekitarnya, 70 – 80% disebabkan oleh sektor transportasi.
Zat-zat Pencemar Udara, Sumbernya, dan Dampaknya pada Kesehatan
            1. Sulfur dioksida (SO2)
- sumber : pembakaran dari kegiatan rumah tangga/ domestik, pembangkit tenaga listrik, kilang minyak, pabrik baja/ logam.
- Dampak : menimbulkan efek iritasi (luka lecet) pada saluran nafas, sehingga menimbulkan gejala batuk, sesak nafas (meningkatkan kasus asma)
2. Partikel debu melayang di udara (TSP, PM 10, PM 2,5)
- sumber : pembakaran domestik, emisi kendaraan bermotor, pabrik gas, pembangkit tenaga listrik, kilang minyak, pabrik semen, tempat pembakaran sampah, pabrik keramik, pabrik pelebur logam.
- Dampak : masuk ke dalam sistem pernafasan atas sampai ke bagian paru-paru terdalam (alveoli : tempat pertukaran gas di paru2 dan darah). Sehingga : menimbulkan infeksi saluran pernafasan atas, jantung, bronchitis, asma.
3. Hidrokarbon (HC)
- sumber : emisi kendaraan bermotor, kilang minyak.
- Dampak : menimbulkan iritasi pada membrane mukosa dan bila terhisap oleh paru-paru akan menimbulkan luka di bagian dalam dan timbul infeksi.
4. Nitrogen oksida (NOx)
- Sumber : emisi kendaraan bermotor, pabrik pengolahan asam nitrat, pabrik baja/ logam, pabrik pupuk.
- dampak : keracunan gas NOx menyebabkan susah bernafas dan dapat menyebabkan kematian.
6

5. karbon monoksida (CO)
- sumber : emisi kendaraan bermotor.
- dampak : CO yang ikut dalam aliran darah akan membentuk karboksihaemoglobin (COHb). COHb merupakan senyawa yang stabil sehingga fungsi darah sebagai pengangkut oksigen terganggu. Keracunan gas CO ditandai dengan pusing/ bingung, sakit kepala, dan mual. Keadaan lebih berat berupa menurunnya kemampuan gerak tubuh, gangguan kardiovaskular, serangan jantung, sampai pada kematian.
6. Karbon dioksida (CO2)
- sumber : sisa-sisa pembakaran domestik dan industri, emisi kendaraan bermotor.
7. Amoniak (NH3)
- sumber : Pabrik pembuatan amoniak dan pengubahan amoniak (pabrik pupuk)
8. Klorine dan Hidrogen Klorida
- sumber : pabrik clorine, pabrik alumunium, pengolahan kembali logam
9. Merkaptan
- sumber : kilang minyak, pabrik pembuatan bubur kertas.
10. Hidrogen sulfide (H2S)
- sumber : Pembangkit tenaga listrik, pengenceran logam, vulkanisir/ tambal ban dan kegiatan pembakaran batu bara.
11. Timah Hitam (Pb)
- sumber : emisi kendaraan bermotor
- dampak : mengganggu peredaran darah, sistem saraf, ginjal, dan sistem reproduksi. Pengaruh Pb di daerah dalam dapat menimbulkan anemia. Bagi ibu yang sedang hamil Pb dapat menghambat pertumbuhan janin, Sedangkan bagi anak-anak dapat menurunkan tingkat kecerdasan (IQ).






7

BAB 2
KAJIAN TEORI
Lingkungan Bersih Gagalkan 13 Juta Kematian di Dunia

Data baru yang dikeluarkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), menunjukkan bahwa 13 juta kematian di seluruh dunia dapat dicegah setiap tahunnya dengan menciptakan lingkungan yang lebih sehat.

Di beberapa negara, lebih dari sepertiga beban penyakit dapat dicegah melalui peningkatan kualitas lingkungan.

"Sangatlah penting untuk mengkuantitatif beban penyakit dari lingkungan yang tidak sehat. Ini merupakan kunci untuk membantu negara-negara menentukan intervensi yang dibutuhkan," ujar Asisten Direktur-Jenderal untuk Pembangunan yang Berkelanjutan dan Lingkungan Sehat WHO, Susanne Weber-Mosdorf dalam pernyataan tertulis yang diterima.

Menurut Susanne, kegiatan-kegiatan pencegahan sangat diperlukan untuk menghindari terjadinya penyakit akibat lingkungan yang tidak sehat, terutama di negara-negara miskin.Di 23 negara di seluruh dunia, 10 persen lebih kematian disebabkan dua alasan utama: air yang tidak bersih, termasuk sanitasi dan kebersihan yang buruk, dan polusi udara di dalam ruangan yang disebabkan oleh penggunaan bahan bakar padat untuk memasak.Di seluruh dunia, anak-anak di bawah usia lima tahun menjadi korban utama dan merupakan 74 persen dari kematian yang disebabkan oleh penyakit diare dan infeksi saluran pernafasan bagian bawah.

Negara-negara yang berpendapatan rendah mengalami kerugian paling besar dari faktor-faktor lingkungan ini. Mereka kehilangan sekitar 20 tahun dari masa hidup sehat per penduduk per tahun dibandingkan dengan mereka yang hidup di negara berpendapatan tinggi

Lingkungan Bersih

Bersih disini akan kita artikan secara luas, bukan sekedar bersihnya benda atau lingkungan tempat yang terbebas dari kotoran, tapi bersihnya hati kita dari kesombongan dan kotoran jiwa-kotoran jiwa lainnya yang dapat mengantarkan kita pada kehidupan social yang penuh masalah dan bermasalah. Lingkungan bersih termasuk didalamnya pribadi ynag bersih adalah dambaan setiap kita. Karenanya menjadi penting membangun lingkungan bersih dimulai dari pribadi-pribadi bersih (bermoral dan soleh) yang berada dalam lingkungan tersebut.

Banyak cara untuk menjadikan lingkungan dan pribadi yang bersih, diantaranya:
Aspek Pribadi bersih:
1. Bimbingan orangtua dengan memberikan teladan yang baik
2. Pendidikan Agama yang lebih intensif
3. Membiasakan hidup bersih (bermoral) dengan menjalankan Norma Agama dan
Menjauhkan prilaku Maksiat.

Aspek Lingkungan (social)
1. Penggalakkan Hidup bersih, sehat dan peduli dengan kerja bakti massal
2. Peningkatan 3 M ( Mengubur, Menguras,Menutup) agar terbebas dari berbagai penyakit khususnya Demam Berdarah Dangue.
3. Transparansi Management dari pemerintah local semisal Lurah, RW dan RT.

8

Dari cara-cara di atas, jika diterapkan dengan baik dan konsisten maka akan dapat membersihkan lingkungan dari masalah – masalah social, setidaknya dapat mewarnai lingkungan dengan nilai-nilai kebaikan.

Erat kaitannya antara lingkungan bersih dan pribadi peduli, karena bersihnya lingkungan dapat dikatakan karena pribadi-pribadi yang berada dalam lingkungan tersebut adalah pribadi yang peka dan tanggap terhadap masalah lingkungannya. Karenanya lingkungan bersih adalah cermin pribadi peduli.

Sedangkan kepedulian muncul dari kebersihan moral pribadi tersebut. Pribadi yang peduli terhadap lingkungan hendaknya dimiliki oleh setiap kita yang ingin lingkungan kita bersih dan jauh dari masalah serta tidak bermasalah. Peduli terhadap lingkungan adalah cara menagatasi kesenjangan social, yang kaya menyantuni yang miskin, yang kuat membantu yang lemah, yang mampu meringankan yang kurang mampu. Dengan demikian diharapakan tidak ada lagi tetangga kita satu lingkungan yang kelaparan, putus sekolah, dan bunuh diri karena dililit hutang dan himpitan ekonomi lainnya.

Kepedulian tidak hanya dengan materi, ia dapat dibangaun dan diwujudkan dengan banyak cara, semisal dengan tenaga dan waktu luang, yaitu dengan cara:
1. bergotong royong membangun rumah ibadah,
2. kerja bakti massal
3. pelayanan yang prima (bagi aparatur Negara),
4. Saling nasihat menasihati dalam kebenaran
Penghijauan Lingkungan sebagai area resapan air dan paru-paru kota.
Untuk mendukung habitat lingkungan perkotaan, menurut PBB, idealnya disediakan ruang terbuka hijau sekitar 30 % dari luas kota yang bersangkutan. Kota Jakarta sekarang ini hanya memiliki ruang terbuka hijau tidak lebih dari 10 %. Minimnya area resapan air mengakibatkan aliran air hujan di permukaan tanah akhirnya akan menggenang dan menimbulkan banjir.

Selain berfungsi sebagai area resapan air dan ruang interaksi sosial, ruang terbuka hijau ini semakin penting artinya dalam mendukung program ‘Go Green’ dalam rangka mengatasi Pemanasan Global (Global Warming) dan Perubahan Iklim ( Climate Change) yang dialami Bumi kita, sekarang ini. Selain itu juga penghijauan berperan sebagai paru-paru kota dan menyerap polusi udara terutama gas emisi CO2 yang konsentrasinya semakin menumpuk di atmosfer Bumi membentuk lapisan yang menyebabkan suhu di Bumi semakin panas. 
Bumi kita rupanya sedang mengalami peristiwa Pemanasan Global (Global Warming), yaitu keadaan atau proses naiknya suhu pada atmosfer, laut dan permukaan bumi sebagai akibat dari Perubahan Iklim.  Penyebab peristiwa ini, 90 % akibat ulah manusia sendiri yang kegiatannya banyak menyumbang Gas Rumah Kaca seperti CO2 dan Metana. CO2 dihasilkan dari buangan emisi kendaraan motor di dunia sedangkan gas Metana dari limbah peternakan serta tumpukan pembakaran sampah.
Gas Rumah Kaca di atmosfer menangkap radiasi panas dari cahaya matahari yang seharusnya dipantulkan kembali, semakin banyak tumpukan CO2, Metana ditambah NH4, tentunya mengakibatkan suhu semakin panas di bumi.
Ayo, kita Sayangi Bumi agar dampak perubahan iklim bisa ditekan, dengan cara: mengurangi makan daging, agar peternakan di dunia berkurang, karena kebutuhan pakan ternak (kedelai, jagung, gandum) telah melebihi kebutuhan pangan manusia, padahal masih bayak peristiwa kelaparan. Berdasar data PBB industri peternakan dunia adalah penyumbang terbesar Gas Rumah Kaca, yaitu 18% selanjutnya dari buangan emisi kendaraan motor sebesar 13,5%.
9
Ayo kita Sayangi Bumi, dengan mengurangi polusi pada udara, air dan permukaan bumi.
Ayo kita Sayangi Bumi, dengan kegiatan menggunakan kembali barang (REUSE), mengurangi pemakaian/pembelian/berhemat (REDUCE), men-daur ulang barang (RECYCLE) dan menghargai barang yang dimiliki (RESPECT).
Ayo kita Sayangi Bumi, dengan kegiatan menanam pohon secara bersama-sama(GO GREEN), karena pohon-pohon merupakan pabrik oksigen alami, yang dapat menjadi paru-paru di halaman rumah kita dan lingkungan sekitar.
Adanya berbagai perubahan kondisi dan kualitas lingkungan tentunya akan bisa berpengaruh buruk terhadap manusia. Beragam bentuk kerusakan lingkungan, seperti pencemaran udara, pencemaran air, dan menurunnya kualitas lingkungan akibat bencana alam, banjir, longsor, kebakaran hutan, krisis air bersih. Hal ini lama kelamaan akan dapat berdampak global pada lingkungan, khususnya bagi kesehatan masyarakat sendiri.
Manusia memang terkadang tenggelam dalam rangkaian kegiatan yang terlalu berlebihan dan tidak memperhatikan kepentingan lainnya. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menata dan memelihara kelestarian lingkungan, telah mengakibatkan kemerosotan kualitas lingkungan yang begitu parah. Hal ini hendaklah menjadi perhatian khusus bagi pemerintah dalam menata kembali wilayah Indonesia dari segala bentuk berbagai kerusakan lingkungan, disamping menciptakan dan membangun budaya masyarakat dalam berwawasan lingkungan.
Dalam konteks ini, tidaklah berlebihan jika gerakan ramah lingkungan pun bisa kembali digalakkan melalui Pemerintah Daerah (Pemda) kepada masyarakat secara menyeluruh. Sebab, dalam rangka menjaga dan memelihara kelestarian lingkungan hidup, sangatlah perlu adanya kerja sama yang baik antara pemerintah dengan masyarakat sendiri. Berbagai bencana alam yang sering melanda sebagian wilayah di negara kita pada dasarnya merupakan akibat kurangnya kesadaran masyarakat dalam menata dan memelihara kelestarian lingkungan.
Masalah lingkungan, seperti bencana banjir, bencana kekeringan, tanah longsor, kebakaran hutan, masalah sampah, dan meningkatnya kadar polusi udara merupakan masalah lingkungan yang bukan tergolong sepele. Betapa tidak? Sebab, tidak terselesaikannya atau berlarut-larutnya masalah lingkungan akan menghancurkan potensi pemenuhan generasi mendatang.
Pembangunan di berbagai daerah di Indonesia hendaklah bisa memperhatikan ekosistem di sekitarnya. Janganlah, eksistensi lingkungan dikesampingkan oleh dalih penataan kota tanpa menghiraukan kelestarian dan kenyamanan lingkungannya.
Menyikapi hal ini, sebagai rakyat Indonesia dan anggota masyarakat yang cinta lingkungan, paling tidak kita secara moral (etika) bisa ikut berpartisipasi pada setiap program yang berkait dengan kelestarian lingkungan hidup yang dicanangkan oleh pemerintah.







10


Galakkan penghijauan
Upaya dalam menata dan memelihara kelestarian lingkungan, tidaklah hanya mengandalkan pemerintah saja, namun lebih jauh masyarakat pun mempunyai peranan penting dalam upaya mewujudkan hal itu. Di antaranya yaitu dengan pola pendidikan melalui berbagai penyuluhan-penyuluhan tentang pentingnya menata dan memelihara kelestarian lingkungan hidup.
Membangun kesadaran masyarakat yang mempunyai wawasan lingkungan yang luas merupakan “pilar” dalam menjaga kondisi lingkungan benar-benar jauh dari berbagai sumber pengrusakan dan pencemaran lingkungan. Sebab, pada dasarnya masalah lingkungan yang mengakibatkan kerusakan lingkungan disebabkan oleh tangan-tangan manusia itu sendiri.
Dengan pola pendidikan, melalui institusi pendidikan ataupun dengan penyuluhan langsung ke masyarakat dengan secara sungguh-sungguh akan terciptalah akar budaya masyarakat yang mempunyai kesadaran lingkungan yang tinggi. Artinya, etika lingkungan akan menjadi pondasi dalam setiap pembangunan di Indonesia.
Dengan etika lingkungan, kita tidak saja mengimbangi hak dan kewajiban terhadap lingkungan, tetapi lingkungan juga akan membatasi tingkah laku dan upaya mengendalikan segala bentuk kegiatan pembangunan agar tetap berada dalam batas-batas kepentingan lingkungan hidup kita.
Masyarakat yang berwawasan lingkungan dengan etika atau moral lingkungan yang tinggi benar-benar dibutuhkan dalam setiap pembangunan di Indonesia. Tak terkecuali adanya penegakan hukum lingkungan secara tegas dan terarah. Lebih jauh, dengan mengacu pada hal tersebut setidaknya wawasan lingkungan maupun ilmu pengetahuan dan teknologi akan mengarah pada pemeliharaan dan pelestarian lingkungan hidup.
Masalah lingkungan, seperti halnya banjir, tanah longsor dan kelangkaan air bersih yang sering terjadi di sebagian wilayah di Indonesia, memang merupakan permasalahan global. Bukan saja menimpa Indonesia, namun di negara-negara lain pun juga ikut merasakan. Walaupun sering dilanda banjir di musim penghujan, Indonesia dalam waktu tertentu juga mengalami kelangkaan air bersih, terutama untuk keperluan pertanian. Hal ini merupakan bukti konkret akibat kurangnya kesadaran masyarakat kita dalam berwawasan lingkungan. Jika hal ini dibiarkan, ini akan berpengaruh pula terhadap kualitas kesehatan masyarakat Indonesia secara keseluruhan.
Dengan demikian, reformasi sektor air menjadi suatu keharusan dalam mencapai tujuan pemenuhan hak (akses) atas air bagi semua. Di mana secara nasional tujuan ini secara global dicanangkan pemenuhannya pada 2015. Untuk itu, sangatlah perlu adanya evaluasi secara menyeluruh dan independen tentang swastanisasi (sektor swasta) air selama ini, juga dalam menganalisis kemungkinan alternatif bagi pelibatan konsumen.
Penghijauan lingkungan di wilayah Indonesia haruslah kembali diupayakan dan digalakkan kembali. Bukankah sesungguhnya hal ini sudah menjadi tugas manusia pada umumnya? Pada pundak manusia terpikul sebuah amanah, dan tanggung jawab melestarikan bumi. Dan manusia sebagai khalifah fil-ardhi bertanggung jawab memakmurkan bumi atau menjadi pelaksana penghijauan lingkungan. Sesuai dengan firman Allah SWT dalam Alquran, berbunyi; “Dan-Dialah yang menjadikan kamu di bumi, dan Dia menjadikan kamu penduduknya kepadanya (untuk memakmurkannya”). (QS. Hud : 61).




11



Adapun penggunaan dan perbaikan kulit bumi lewat penghijauan adalah termasuk kegiatan beribadah kepada Allah SWT. Hal ini pun sesuai dengan hadis Rasulullah SAW, yang berbunyi; “Tidaklah seorang pun menanam pohon tanaman, kecuali Allah tulis baginya pahala (ganjaran) sesuai dengan buah (manfaat) yang dihasilkan oleh tanaman itu”. (HR. Ahmad).
Dengan adanya penerapan penghijauan lingkungan di Indonesia diharapkan bisa menjadi salah satu alternatif dalam menata dan memelihara kelestarian lingkungan hidup di wilayah Indonesia. Disamping adanya kesadaran masyarakat yang tinggi dalam memelihara dan melestarikan lingkungan hidup dalam rangka mengantisipasi dari segala bentuk pengrusakan dan pencemaran lingkungan. Pembangunan Indonesia yang berwawasan lingkungan merupakan dasar dalam menciptakan suasana keindahan dan kenyamanan lingkungan, terutama dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia yang optimal.

BAGAIMANA SIKAP RAMAH LINGKUNGAN DALAM PANDANGAN ISLAM ?
Melalui Kitab Suci Al-Qur’an, Allah telah memberikan informasi spiritual kepada manusia untuk bersikap ramah terhadap lingkungan. Informasi tersebut memberikan sinyalamen bahwa manusia harus selalu menjaga dan melestarikan lingkungan agar tidak menjadi rusak, tercemar bahkan menjadi punah, sebab apa yang Allah berikan kepada manusia semata-mata merupakan suatu amanah. Melalui Kitab Suci yang Agung ini (Al-Qur’an) membuktikan bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan kepada umatnya untuk bersikap ramah lngkungan. Firman Allah SWT Di dalam Al-Qur’an sangat jelas berbicara tentang hal tersebut.  Sikap ramah lingkungan yang diajarkan oleh agama Islam kepada manusia dapat dirinci sebagai berikut : 
1.   Agar manusia menjadi pelaku aktif dalam mengolah lingkungan serta melestarikannya 
Perhatikan surat Ar Ruum ayat 9 dibawah ini :
ayat-1.jpg
Artinya : Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi dan memperhatikan bagaimana akibat (yang diderita) oleh orang-orang sebelum mereka? orang-orang itu adalah lebih kuat dari mereka (sendiri) dan telah mengolah bumi (tanah) serta memakmurkannya lebih banyak dari apa yang telah mereka makmurkan. Dan telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata. Maka Allah sekali-kali tidak berlaku zalim kepada mereka, akan tetapi merekalah yang berlaku zalim kepada diri sendiri.  

12

Pesan yang disampaikan dalam surat Ar Ruum ayat 9  di atas menggambarkan agar manusia tidak mengeksploitasi sumber daya alam secara berlebihan yang dikwatirkan terjadinya kerusakan serta kepunahan sumber daya alam, sehingga tidak memberikan sisa sedikitpun untuk generasi mendatang.
Untuk itu Islam mewajibkan agar manusia menjadi pelaku aktif dalam mengolah  lingkungan serta melestarikannya.Mengolah serta melestarikan lingkungan tercermin secara sederhana dari  tempat tinggal (rumah) seorang muslim. Rasulullah SAW menegaskan dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Thabrani :”Dari Abu Hurairah : jagalah kebersihan dengan segala usaha yang mampu kamu lakukan. Sesungguhnya Allah menegakkan Islam di atas prinsip kebersihan. Dan tidak akan masuk syurga, kecuali orang-orang yang bersih” . (HR. Thabrani). Dari Hadits di atas memberikan pengertian bahwa manusia tidak boleh kikir untuk membiayai diri dan lingkungan secara wajar untuk menjaga kebersihan agar kesehatan diri dan keluarga/masyarakat kita terpelihara.Demikian pula, mengusahakan penghijauan di sekitar tempat tinggal dengan menanamkan pepohonan yang bermanfaat untuk kepentingan ekonomi dan kesehatan, disamping juga dapat memelihara peredaran suara yang kita hisap agar selalu bersih, bebas dari pencemaran.Dalam sebuah Hadits disebutkan :”Tiga hal yang menjernihkan pandangan, yaitu menyaksikan pandangan pada yang hijau lagi asri, dan pada air yang mengalir serta pada wajah yang rupawan (HR. Ahmad) 

2.  Agar manusia tidak berbuat kerusakan terhadap lingkungan
Di dalam surat Ar Ruum ayat 41 Allah SWT memperingatkan bahwa terjadinya kerusakan di darat dan di laut akibat ulah manusia.  ayat-2.jpg
Artinya : Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).  Serta surat Al Qashash ayat 77 menjelaskan sebagai berikut :ayat-3.jpg
13
Artinya : Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.  Firman  Allah SWT di dalam surat Ar Ruum ayat 41 dan surat Al Qashash ayat 77 menekankan agar manusia berlaku ramah terhadap lingkungan (environmental friendly) dan tidak berbuat kerusakan di muka bumi ini. Dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Anas, dijelaskan bahwa : ”Rasulullah ketika berwudhu’ dengan (takaran air sebanyak) satu mud dan mandi (dengan takaran air sebanyak) satu sha’ sampai lima mud”  (HR. Muttafaq ’alaih). Satu mud sama dengan 1 1/3 liter menurut orang Hijaz dan 2 liter menurut orang Irak (lihat Lisanul Arab Jilid 3 hal 400). Padahal hasil penelitian yang dilakukan oleh Syahputra (2003) membuktikan bahwa rata-rata orang berwudhu’ sebanyak 5 liter. Hal ini membuktikan bahwa manusia sekarang cenderung mengekploitasi sumber daya air secara berlebihan, atau dengan kata lain, setiap manusia menghambur-hamburkan air sebanyak 3  sampai  3 2/3 liter setiap orangnya setiap kali mereka berwudhu’.  Dalam Hadits lain yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa Nabi pernah bersabda :”Hati-hatilah terhadap dua macam kutukan; sahabat yang mendengar bertanya : Apakah dua hal itu ya Rasulullah ? Nabi menjawab : yaitu  orang yang membuang hajat ditengah jalan atau di tempat orang yang berteduh” Di dalam Hadits lainnya ditambah denganmembuang hajat di tempat sumber air Dari keterangan di atas, jelaslah aturan-aturan agama Islam yang menganjurkan untuk menjaga kebersihan dan lingkungan. Semua larangan tersebut dimaksudkan untuk mencegah agar tidak mencelakakan orang lain, sehingga terhindar dari musibah yang menimpahnya.Islam memberikan panduan yang cukup jelas bahwa sumber daya alam merupakan daya dukung bagi kehidupan manusia, sebab fakta spritual menunjukkan bahwa terjadinya bencana alam seperti banjir, longsor, serta bencana alam lainnya lebih banyak didominasi oleh aktifitas manusia. Allah SWT Telah memberikan fasilitas daya dukung lingkungan bagi kehidupan manusia. Oleh karena itu, secara yuridis fiqhiyah berpeluang dinyatakan bahwa dalam perspektif hukum Islam status hukum pelestarian lingkungan hukumnya adalah wajib (Abdillah, 2005 : 11-12). 









14





3.  Agar manusia selalu membiasakan diri bersikap ramah terhadap lingkungan  
Di dalam Surat Huud ayat 117, Allah  SWT berfirman :
 ayat-4.jpg
Artinya : Dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, sedang penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan. 
Fakta spritual yang terjadi selama ini membuktikan bahwa Surat Huud ayat 117 benar-benar terbukti. Perhatikan bencana alam banjir di Jakarta, tanah longsor yang di daerah-daerah di Jawa Tengah, intrusi air laut, tumpukan sampah dimana-mana, polusi udara yang tidak terkendali, serta bencana alam di daerah atau di negara lain membuktikan bahwa Allah akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, melainkan penduduknya terdiri dari orang-orang yang berbuat kebaikan terhadap lingkungan.Dalam suatu kisah diriwayatkan, ada seorang penghuni surga. Ketika ditanyakan kepadanya perbuatan apakah yang dilakukannya ketika di dunia hingga ia menjadi penghuni surga?. Dia menjawab bahwa selagi di dunia, ia pernah menanam sebuah pohon. Dengan sabar dan tulus, pohon itu dipeliharanya hingga tumbuh subur dan besar. Menyadari akan keadaannya yang miskin ia teringat bunyi sebuah hadits Nabi, “Tidak seorang muslim yang menanam tanaman atau menyemaikan tumbuh-tumbuhan, kemudian buah atau hasilnya dimakan manusia atau burung, melainkan yang demikian itu adalah shodaqoh baginya”. Didorong keinginan untuk bersedekah, maka ia biarkan orang berteduh di bawahnya, dan diikhlaskannya manusia dan burung memakan buahnya. Sampai ia meninggal pohon itu masih berdiri hingga setiap orang (musafir) yang lewat dapat istirahat berteduh dan memetik buahnya untuk dimakan atau sebagai bekal perjalanan. Burung pun ikut menikmatinya. Riwayat tersebut memberikan nilai yang sangat berharga sebagai bahan kontemplasi, artinya dengan adanya kepedulian terhadap lingkungan memberikan dua pahala sekaligus, yakni pahala surga dunia berupa hidup bahagia dan sejahtera dalam lingkungan yang bersih, indah dan hijau, dan pahala surga akhirat kelak di kemudian hari.Untuk mendapatkan dua pahala tersebut seorang manusia harus peduli terhadap lingkungan, apalagi manusia telah diangkat oleh Allah sebagai khalifah.






15

BAB 3
PROFIL LINGKUNGAN YANG HIJAU DAN SEHAT


Ciamis:
            Daerah Ciamis dikenal dengan daerah yang sejuk,nyaman,bersih,juga sehat.Bukan hanya daerahnya saja yang dikenal,tetapi pemerintahan dan pusat perbelanjaannya pun jadi pilihan banyak orang untuk tinggal di daerah ini.
            Oleh karena itu,Ciamis adalah salah satu sontoh profil lingkungan yang hijau dan sehat.Banyaknya hutan hijau di sekitar jalan menambah kesejukan,dan kenyamanan orang-orang yang melewatinya.Ciamis pun jadi perbatasan propinsi antara Jawa Barat dan Jawa Tengah,jadi orang yang ingin ke Jawa Tengah harus melewati dahulu daerah Ciamis.
            Kalau kita melihat Pasar Manis Ciamis, tidak terlihat seperti pasar-pasar yang ada di daerah lain,di sana sangat terjaga kebersihan dari sampah,kebersihan makanannya,juga tempat parkirnya yang luas.Dan pasti sudah sering terdengar pusat kerajinan tangan yang berada di Tasikmalaya,yaitu Rajapolah.Banyak turis yang sengaja pergi kesana untuk membeli kerajinan tangan yang asli dari Indonesia,di Rajapolah juga sangat terjaga kebersihannya.Dimulai dari wc-wc umum,tempat parkir, dan halaman toko yang sangat terjaga kebersihannya dari sampah.Bahkan keamanan di Kota Ciamis ini pun sangat ketat,tak perlu di ragukan.

Bogor :
            Mungkin sudah kalian ketahui daerah Bogor sangat terkenal dengan daerah puncak yang sejuk,dan bebas dari polusi kendaraan.Daerah Bogor sering di kunjungi untuk pariwisata keluarga maupun orang-orang kantoran yang mau meeting di daerah yang sejuk.Tak perlu diragukan tempat wisata di daerah ini sangatlah banyak.Terutama menyangkut dalam hal pendidikan.misalnya, Taman Mekarsari,Taman Bunga, Taman Safari dan lain sebagainya.
            Puncak merupakan daerah wisata pegunungan yang termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur. Daerah ini sudah sangat terkenal baik bagi wisatawan domestik maupun wiasatawan mancanegara. Daerah ini dikenal sebagai tempat peristirahatan, wisata, dan daerah perkebunan teh yang dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda.


16



Lembang :
            Lembang adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Indonesia.
Kecamatan Lembang berada pada ketinggian antara 1.312 hingga 2.084 meter di atas permukaan laut. Titik tertingginya ada di Puncak Gunung Tangkuban Perahu. Sebagai daerah yang terletak di pegunungan dan berudara sejuk, suhu rata-rata berkisar antara 17°-27 °C. Penduduk Lembang sebagian besar bermata pencarian sebagai petani, pedagang, pekerja sektor informal (buruh, pengemudi, dan sebagainya).
Di kecamatan ini terdapat Observatorium Bosscha, serta berbagai tempat wisata seperti Gunung Tangkuban Perahu, Pemandian Maribaya, Hutan Raya Ir. H. Djuanda (Dago Pakar), dan lain-lain.

Lembang merupakan tempat yang sangat kami rekomendasikan dalam pelaksanaan kegiatan seperti Family & Office Gathering, One Day’s Challenge, Agrarians for fresh day’s, Education and Socialization day’s, Wisata Kuliner.

Lampung :
            Iklim di daerah Lampung umumnya sama seperti daerah-daerah lain yang ada di Indonesia. Lampung yang terletak dibawah khatulistiwa 5 Lintang Selatan yang mempunyai iklim tropis humid dengan angin laut lembab yang bertiup dari Samudera Hindia mempunyai dua musim setiap tahunnya dan dengan kelembaban udara rata-rata berkisar 80 – 88 %. Dua musim tersebut adalah:
  • Pada bulan Nopember sampai Maret angin bertiup dari arah Barat dan Barat Laut
  • Sedang pada bulan Juli sampai bulan Agustus angin bertiup dari arah Timur dan Tenggara.
Suhu-suhu daerah Lampung pada daerah dataran dengan ketinggian sampai 60 m rata-rata berkisar antara 26 – 28 C untuk suhu maksimum (yang jarang dialami adalah suhu 33 C) dan suhu minimum 22 C.
Beberapa lokasi / daerah mempunyai iklim sejuk adalah : Kota Liwa, daerah perkebunan kopi dan sayuran Sekincau Lampung Barat, dengan suhu berkisar 15 – 22 C serta daerah Talang Padang dan Gisting terletak di kaki Gunung Tanggamus Kabupaten Tanggamus.Dan masih banyak lagi daerah-daerah sejuk di Indonesia yang tak kalah sejuknya dengan daerah-daerah di atas.




17

BAB 4
A.KESIMPULAN
       Dari kesimpulan yang kami dapat lingkungan sehat,bersih,hijau,dan asri sangatlah penting bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup yang ada di dunia ini. Sebagai makhluk hidup yang di beri akal oleh Tuhan Yang Maha Esa kita harus bisa menjaga lingkungan agar makhluk hidup lain pun bisa hidup nyaman,dan tentram.
            Manfaat dari menjaga lingkungan pun sangatlah besar bagi kita manusia,hewan,dan tanaman,kita bisa hidup dengan tentram tanpa ada gangguan bila kita berfikir positif agar tidak merusak lingkungan.Sebab kita pun tidak bisa hidup tanpa hewan dan tumbuhan.Kita mendapatkan makanan karena ada hewan dan tanaman yang menjadi makanan kita sehari-hari,Mengapa kita harus merusak makanan kita sendiri?
            Tuhan Yang Maha Esa sudah memperingati kita dengan adanya bencana-bencana yang ada di alam dunia ini sekarang bukan karena kesalahan Tuhan maupun alamnya,tetapi itu semua kesalahn kita sebagai manusia yang tak tahu terimakasih telah diberikan alam yang indah ini dan seenak-enaknya merusak setelah dipakai.Itulah cara Tuhan memperingati kita agar tidak seenaknya merusak alam ini.
B.SARAN
     Saran dari kami sebagai penerus bangsa adalah,janganlah merusak alam yang kita cintai ini,karena bila alam sudah rusak barulah ita sadar dan menyesal telah merusaknya.Bagi kami alam ini adalah tempat tinggal kami yang membuat kami bisa berfikir,bisa hidup, bisa mengenal apa ini alam.
            Jangan jauh-jauh untuk memikirkan bagaimana untuk memperbaiki alam yang telah rusak ini.Mari kita mulai dari yang terkecil,misalnya :
-         Membuang sampah pada tempatnya
Membuang sampah pada tempatnya adalah hal yang terkecil yang kita mulai untuk memperbaiki alam ini,yang mungkin kita tak sadar berapa besar keuntungan membuang sampah pada tempatnya.
-         Tidak memilih banyak bahan plastic untuk kebutuhan sehari-hari
Bahan plastic adalah bahan yang susah untuk di bakar,dan kadang kita tak sadar bahan plastic mempunyai ratusan juta bakteri yang berbahaya bagi kesehatan,oleh karena itu kurangilah pemakaian bahan plastic untuk kebutuhan sehari-hari,terutama pada bungkus makanan.

18


DAFTAR PUSTAKA
Harian Kompas th.2010
Harian Pikiran Rakyat th 2010
Harian Kompas 2009